Karir sebagai penguji aplikasi (software quality tester)
Karir sebagai penguji aplikasi (software quality assurance /Â tester)
Harus saya akui, pekerjaan sebagai tester mungkin bukan pilihan pertama untuk dijadikan karir bagi sebagian temen-temen setelah lulus kuliah, seolah testing adalah karir yang terabaikan di industri TI. Bagaimanapun dengan industri startup yang sedang pesat berkembang, karir sebagai tester sudah mulai diperhitungkan, karena semua perusahaan diindustri TI sedang berlomba-lomba untuk menyajikan aplikasi terbaik untuk penggunanya.
Banyak adik-adik yang baru lulus dari kuliah nya pun merasa asing dengan dunia testing (quality assurance/analis) karena memang tidak diperkenalkan (atau sekilas) secara akademik di kampus, maka dari itu lumayan sering saya jumpai pertanyaan di channel ISQA telegram yang bertanya bagaimana memulai karir sebagai QA, atau kita sebut saja tester.
Maka dari itulah, sebagai kakak kelas yang kebetulan sudah terjun terlebih dahulu di dunia testing sejak 2013, saya coba tuliskan beberapa catatan penting seputar tester, mungkin di post-post berikutnya akan saya bagikan kiat-kiat menjadi tester yang baik, pada kesempatan ini kita bahas dunia testing secara umum.
<a href="https://medium.com/media/ee6f267756e3f53fa31d2a587fde370c/href">https://medium.com/media/ee6f267756e3f53fa31d2a587fde370c/href</a>
Apa yang dilakukan seorang tester?
Menjadi tester sebenarnya mirip seperti gabungan dari disiplin ilmu di berbagai profesi lainya, seperti detektif, investigator, experimenter, explorer, pemikir atau bahkan debt collector ahaha. Pada umumnya seorang tester diaktifitas sehari-harinya akan:
Menguji aplikasi, menjaga agar kualitas terbaik dari aplikasi tetap terjamin
Membuat rencana pengujian fitur baru dengan memahami kebutuhan pengguna
Kolaborasi dengan tim untuk tetap mengurangi masalah yang timbul, menjaga dan meningkatkan kualitas
Menganalisa dan meilihat pola yang seringkali menjadi masalah kualitas
Kenapa tester dan developer
Tester biasanya berbeda orang dengan developer aplikasi, secara umum developer sebenarnya pun melakukan testing, beberapa perusahaan mungkin berfikir tidak memerlukan tester khusus, mungkin terlalu mewah untuk memiliki tim lebih, lalu kenapa harus orang yang berbeda?
Kualitas aplikasi bukanlah hak eksklusif dari tester untuk menjaganya, semua orang dalam tim memiliki tanggung jawab yang sama untuk memberikan, menjaga kualitas terbaik aplikasi
Umumnya developer yang menulis kode, tau bagaimana aplikasi bekerja, tetapi terkadang kurang paham bagaimana aplikasi digunakan, sehingga kadang skenario pengujian yang developer lakukan terbatas hal-hal yang ia buat di development.
Tester yang terpisah, akan memiliki sudut pandang baru, dan cara berfikir yang berbeda sehingga diharapkan akan melahirkan skenario baru yang segar
Keahlian untuk menganalisa dan menyelidiki sisi lain dari pengunaan aplikasi sangat diperlukan
Kemampuan komunikasi yang baik juga ditekankan, karena seorang tester akan sering berinteraksi antar personal dengan developer, product owner, dan stakeholders lainya. Sehingga kemampuan berkomunikasi yang baik akan memastikan gagasan bisa diterima dengan mudah.
Testing memerlukan kreatifitas, keuletan dan keusilan yang cukup tinggi dari pada pengguna sesungguhnya untuk bisa menemukan rangkaian skenario yang mungkin terjadi di dunia nyata, sehingga tim development bisa mengatasi kendala yang terjadi, dan mengantisipasi risiko pada pengguna umum
Testing perlu kerja sama tim, walau terkadang developer seringkali merasa kesal kepada tester karena mungkin tidak siap menerima kenyataan pahit bahwa hasil kerja mereka bermasalah, tetapi percayalah, sesungguhnya ini pertanda baik, karena tester begitu peduli terhadap kualitas, sehingga tidak mau untuk membiarkan masalah itu terjadi pada pengguna. Sehingga peran tester sesungguhnya bukanlah mencari bug (masalah) sebanyaknya, tetapi membantu tim untuk mencapai standar kualitas terbaik bagi kepuasan pengguna.
<a href="https://medium.com/media/7e173768edc41eaff88620fbd7162b46/href">https://medium.com/media/7e173768edc41eaff88620fbd7162b46/href</a>
Posisi tester sama pentingnya dengan developer
Banyak mitos yang beredar bahwa posisi developer lebih tinggi daripada tester, kenyataannya ini salah besar.
Tester dan developer memiliki tujuan yang sama, walaupun dengan cara yang berbeda. Yaitu untuk memberikan kualitas terbaik dari produk aplikasi bagi pengguna
Developer berfikir bagaimana aplikasi dibuat, sedangkan tester berfikir bagaimana aplikasi tidak mengecewakan pengguna
Tester harus bisa mencoba aplikasi dengan berbagai skenario yang mungkin terjadi ketika aplikasi digunakan, maka dari itu, tester harus memahami betul kebutuhan dari pengguna (requirement) dan dampak dari sisi bisnisnya
<a href="https://medium.com/media/7e057738c52d1782b368492b5f39c2b6/href">https://medium.com/media/7e057738c52d1782b368492b5f39c2b6/href</a>
Tester yang baik adalah product owner yang baik
Tester kok product owner? Iya betul, seorang tester haruslah mengerti dengan baik sudut pandang dari user, sehingga dia mampu menempatkan diri sebagai pengguna yang sesungguhnya agar bisa menjaga kualitas aplikasi
Tester harus terlibat aktif sedari awal mula projek dimulai. Dengan menganalisa requirement, sehingga bisa menemukan kemungkinan kesalahan dalam proses pengerjaan projek nantinya
Seorang tester akan mengunakan fitur aplikasi paling awal daripada penggunanya, sehingga harus bisa mewakili pengguna umum dari mulai yang paling kritis, rewel sampai pengguna yang merasa terbantu dengan fitur aplikasi tersebut. Bisa dari sisi fungsionalitas, kemudahan, keamanan, sampai ke hal kosmetik tampilan
Dunia testing yang luas
Banyak hal yang bisa dipelajari dari testing, karena ruang lingkup yang sangat luas, sedari security testing, performance testing, usability testing, sampai ke koding untuk automation testing. Tiada hari tanpa belajar hal baru. Pekerjaan sehari-hari ini seharusnya tidak akan pernah membuat bosan, karena begitu banyak tantangan, masalah, dan informasi baru yang bisa kita hadapi.
Sebuah karir yang sangat cocok bagi kamu yang senang dengan teka-teki, dan puzel untuk diselesaikan, karena aplikasi yang selesai dibuat pun masih bisa ditemukan banyak misteri masalah untuk dianalisa dan menanti solusi.
Keahlian seperti apa yang diperlukan untuk menjadi seorang tester yang baik?
Menurut analisa gembel saya, tester haruslah memiliki beberapa diantara keahlian seperti:
Empati yang baik, tidak hanya bisa menempatkan diri di berbagai persona pengguna, tetapi harus juga mengerti kenapa pengguna melakukan hal tertentu
Usil secara alami
Memiliki keahlian problem-solving
Pandai menyampaikan gagasan
Berfikir kritis
Senang berkolaborasi dalam tim
Di post berikutnya insya alloh kita akan bahas mengenai kiat menjadi software tester yang handal, mohon bersabar untuk menanti post berikutnya :)
Salam!
Karir sebagai penguji aplikasi (software quality tester) was originally published in TesterGadungan on Medium, where people are continuing the conversation by highlighting and responding to this story.