Agile scrum seperti sepak bola
Engineering team itu ternyata seperti tim sepak bola ⚽
Hal menarik yang saya renungi dari pelatihan Scrum di kantor (Sleekr Bootcamp) kemarin adalah Scrum adalah istilah dari olah raga rugby untuk memulai kembali permainan setelah terhenti, karena pada rugby ketika pemain memegang bola artinya ia akan sangat rentan untuk dihajar oleh pemail lawan, maka dari itu sangat penting bagi rekan satu tim yang memegang bola untuk menjaga bola dan bergerak bersama untuk mencetak gol, karena menyatu sebagai kesatuan akan meningkatkan kekuatan dan keseimbangan untuk tetap mempertahankan pergerakan maju.
Inilah yang menjadi metafora untuk mencerminkan kerjasama tim dalam mencapai keberhasilan.
Tapi saya sendiri merasa kurang pas dengan istilah rugby ini, karena memang tidak tau cara mainnya, yang lebih relevan adalah dengan menganalogikan scrum lebih tebih tepat ke sepak bola. Oke mari saya jabarkan anabel, analisa gembel berikut ini
Dalam sepak bola kita mengenal istilah posisi, ada yang bek, gelandang, penyerang, dan penjaga gawang, setiap posisi ini adalah spesialisasi di bidangnya, nah kaitannya dengan agile adalah sepak bola pun memiliki taktik dan strategi yang penuh dinamika, katakanlah ketika tim sedang tertinggal gol, semua pemain akan berusaha untuk mencari cara mencetak gol, bek bisa maju ke depan gawang lawan untuk membantu mendobrak pertahanan, bahkan ga jarang juga loh kiper mencetak gol buat tim.
Begitu pula ketika tim sedang dalam situasi bertahan, para penyerang juga ga sungkan untuk turun ke belakang demi membantu pertahanan agar tidak gampang kebobolan, belum lagi ketika ada yang di kartu merah, pasti taktiknya pun akan berubah dan berotasi.
Nah artinya dalam tim yang agile kita harus bisa beradaptasi dengan situasi dan kondisi, memang ada yang memiliki spesialisasi dalam development tim, seperti developer, tester, desainer dan lainnya, tetapi alangkah baiknya apabila tim tersebut harus menguasai konsep keahlian “T shape”, artinya walaupun ada spesialis ke bidang tertentu, tetapi kita pun harus paham juga bagian lain nya sehingga bisa saling tolong menolong pada saat yang diperlukan.
Dengan mengetahui cara kerja rekan setim, akan meningkatkan rasa empati kita, dan mudah untuk bisa saling support, dengan begitu, tim pun akan sangat agile, bahkan seperti tim sepak bola, semua pemain itu bisa saja digantikan oleh cadangan, entah karena cedera, kartu merah ataupun karena tim starter tidak menunjukan performa baik. ga percaya? liat video di bawah ini yuk, dimana pemain bola bisa saling
<a href="https://medium.com/media/e6e5a78cfd54141b9c8b3765e1319775/href">https://medium.com/media/e6e5a78cfd54141b9c8b3765e1319775/href</a><a href="https://medium.com/media/b6c7c8d64876b5adedec079b0bb47685/href">https://medium.com/media/b6c7c8d64876b5adedec079b0bb47685/href</a>
Agile scrum seperti sepak bola was originally published in TesterGadungan on Medium, where people are continuing the conversation by highlighting and responding to this story.